ZONAINDUSTRI.COM | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja, dan berdaya saing global. Upaya ini diwujudkan melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi industri yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Hingga kini, Kemenperin mengelola 11 politeknik, 2 akademi komunitas, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri (BDI) di 11 provinsi. Tingkat penyerapan kerja lulusan pendidikan vokasi Kemenperin telah mencapai lebih dari 90 persen, sementara sisanya menjadi wirausaha baru atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Pendidikan vokasi mengutamakan keahlian terapan dengan porsi praktik lebih besar dari teori. Dengan demikian, lulusannya siap masuk dunia kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/6).
Sumatera Barat Jadi Contoh Penguatan SDM Industri
Provinsi Sumatera Barat menjadi salah satu wilayah yang merasakan manfaat kehadiran pendidikan vokasi Kemenperin. Di provinsi ini terdapat Politeknik ATI Padang, SMK-SMTI Padang, SMK-SMAK Padang, serta BDI Padang yang rutin menyelenggarakan pelatihan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, penempatan kerja).
Data BPS menunjukkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar pada 2024 mencapai 76,43, naik 1,04 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini tak lepas dari kontribusi sektor pendidikan, termasuk pendidikan vokasi industri.
Satuan pendidikan Kemenperin juga mendapat apresiasi luas dari dalam dan luar negeri. Salah satunya datang dari Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding yang melakukan kunjungan kerja ke Politeknik ATI Padang dan BDI Padang, Senin (2/6).
“Kami ingin membangun ekosistem vokasi yang terintegrasi, mulai dari kurikulum, pelatihan bahasa, hingga sertifikasi untuk mencetak pekerja migran profesional,” ujar Karding. Ia menilai lulusan vokasi Kemenperin tidak hanya siap bekerja di dalam negeri, tapi juga berpeluang besar di pasar kerja global.
Per Mei 2025, tersedia lebih dari 1,7 juta job order bagi pekerja migran Indonesia di berbagai sektor. Dari Kota Padang saja, pada periode 2023–2025, tercatat 429 pekerja migran ditempatkan, atau 23 persen dari total penempatan di Sumatera Barat yang berjumlah 1.844 orang. Negara tujuan utama mencakup Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, dan Korea Selatan.
Spesialisasi dan Kerja Sama Internasional
Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa Politeknik ATI Padang memiliki spesialisasi di bidang industri agro dan kelapa sawit. Politeknik ini tengah menjalin kerja sama internasional dengan pemerintah Karibia untuk feasibility study pengembangan inkubator bisnis industri kelapa di Saint Lucia dan Guyana.
“Ini membuktikan kredibilitas Politeknik ATI Padang di mata internasional,” ujarnya.
Sementara itu, BDI Padang fokus pada pelatihan sektor pangan, agro hulu, farmasi, tekstil, dan aneka industri. Selama lima tahun terakhir, BDI Padang telah melatih lebih dari 14.000 peserta. Visi lembaga ini adalah menjadi center of excellence dalam mencetak tenaga kerja industri kompeten, serta mendorong kewirausahaan melalui program inkubator bisnis.
“Kami menerapkan sistem pelatihan 3 in 1, dan siap mencetak tenaga kerja siap industri maupun wirausaha baru,” tambah Masrokhan.
Kolaborasi Pusat dan Daerah
BPSDMI Kemenperin menyatakan kesiapan untuk menjalin kolaborasi dengan Kementerian P2MI dalam menyiapkan SDM industri, termasuk pelatihan pra-penempatan, sertifikasi kompetensi, serta program reskilling dan upskilling bagi pekerja migran yang kembali ke tanah air.
“Pekerja migran bukan sekadar objek kebijakan, tapi duta bangsa yang membawa nama Indonesia ke dunia internasional,” tegas Masrokhan.
Menurutnya, tantangan industri saat ini turut mengubah cara kerja sektor industri secara mendasar. Oleh karena itu, penguatan kompetensi tenaga kerja menjadi kebutuhan mendesak untuk memastikan daya saing nasional tetap terjaga, baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Jika kamu memerlukan versi yang lebih pendek untuk siaran pers, media sosial, atau infografik, tinggal beri tahu — saya siap bantu sesuaikan.
(kemenperin.go.id)