BANDUNG | ZONAINDUSTRI.COM | Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli secara resmi melepas sebanyak 570 peserta program pemagangan ke Jepang dalam sebuah seremoni di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/3).
Dalam arahannya, Menaker menegaskan bahwa peserta magang bukan hanya pekerja, melainkan duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga etos kerja, kedisiplinan, serta akhlak mulia selama berada di Jepang.
“Adik-adik semua adalah duta bangsa. Tunjukkan bahwa pekerja Indonesia itu ulet, tekun, disiplin, dan berakhlak baik. Nama baik negara ada di tangan kalian,” ujar Yassierli.
Adaptasi Budaya Kerja Jepang
Menaker mengingatkan bahwa budaya kerja di Jepang sangat disiplin, bahkan menghitung waktu kerja hingga satuan detik. Ia mengimbau para peserta untuk menghindari segala bentuk aktivitas non-pekerjaan, termasuk bermain ponsel saat jam kerja, agar tidak melanggar etika profesional.
“Di Jepang, tidak ada toleransi untuk hal-hal yang dianggap mengganggu produktivitas. Fokus dan konsisten adalah kunci utama,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kesalahan satu individu bisa berdampak pada citra bangsa secara keseluruhan, seraya mencontohkan insiden viral yang pernah melibatkan pekerja Indonesia dan merusak reputasi di negara penempatan.
Manfaatkan Peluang untuk Belajar dan Berkembang
Menaker mendorong seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan magang sebagai momentum belajar dan pengembangan diri, termasuk dalam membangun jaringan, mengeksplorasi peluang kerja, hingga belajar bisnis.
“Kalau ada peluang bekerja, ambil. Kalau ada kesempatan belajar bisnis, manfaatkan. Jangan pulang dengan tangan kosong,” katanya.
Bahasa Asing Jadi Kunci Sukses
Dalam kesempatan itu, Menaker juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, sebagai bekal untuk beradaptasi dan membangun kepercayaan dengan rekan kerja di lingkungan industri Jepang.
“Kemampuan berbahasa akan membuka banyak pintu. Jika kalian bisa bahasa Jepang, kepercayaan akan datang lebih cepat,” jelasnya.
Siap Dukung Indonesia Emas 2045
Yassierli berharap program pemagangan ini mampu mencetak generasi muda yang siap berkontribusi secara nyata dalam pembangunan nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Jadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk kembali dan membangun negeri. Kalian adalah bagian dari masa depan Indonesia yang lebih produktif dan kompetitif,” pungkasnya. ( Kemnaker.go.id )