ZONAINDUSTRI.COM | Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia melalui berbagai program pembinaan dan pelatihan. Salah satunya dilakukan oleh Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar yang menyelenggarakan SketchUp Fest Bali 2025, ajang edukasi, kolaborasi, dan inovasi desain 3D bertaraf internasional.
“Kami aktif mendorong pelaku industri kreatif di Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang agar dapat menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif. Apalagi Indonesia memiliki potensi pasar besar dan SDM yang terampil sehingga mampu bersaing di kancah global,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Menperin juga mendukung kolaborasi antar pelaku industri kreatif sebagai upaya mendorong kemajuan ekonomi kreatif nasional.
Kemenperin mengapresiasi penyelenggaraan SketchUp Fest Bali 2025 yang mengusung tema “Empowering Creative Industry Through 3D Innovation.” Acara ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara BDI Denpasar—unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin—dengan komunitas pengguna SketchUp.
“Ajang ini menjadi ruang temu kreatif bagi para pelaku industri kreatif, arsitek muda, desainer interior, mahasiswa, serta UMKM kreatif di Bali dan sekitarnya. Kami berharap peserta tak hanya meningkatkan keterampilan teknis di bidang desain 3D, tapi juga memperluas jejaring dan memperkuat daya saing di tingkat global,” kata Kepala BPSDMI, Masrokhan.
Senada dengan itu, Kepala BDI Denpasar Arga Mahendra menyebutkan bahwa SketchUp Fest Bali 2025 menjadi wadah penting untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan desain serta arsitektur yang mendukung industri kreatif nasional.
“Kami ingin memperkenalkan kepada peserta—baik dari kalangan arsitek, desainer produk, mahasiswa, maupun akademisi—bahwa dunia arsitektur dan desain sangat luas dan kaya akan potensi imajinasi,” ujarnya.
Selama satu hari penuh, peserta akan dibekali berbagai materi aplikatif dan terbaru melalui 3D Design Workshop, di antaranya: BIM to Field/Field to BIM, Pre-Design Strategy, Simplify Workflow Architecture, Rendering Techniques, penerapan SketchUp AI, dan Scan to Design via iPad.
“Peserta juga berkesempatan mengikuti International SketchUp Certification sebagai pengakuan resmi atas kompetensi mereka di bidang desain 3D,” tambah Arga.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak karena menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah, komunitas, dan dunia usaha dalam menciptakan ekosistem industri kreatif yang inklusif dan berbasis teknologi.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini sebagai ajang transfer ilmu dan inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman, terutama dalam mendukung Bali sebagai pusat industri kreatif nasional,” tegas Arga.
Country Manager ACA Pacific, Wiranto, menambahkan bahwa melalui SketchUp Fest Bali 2025, peserta tidak hanya mengenal aspek desain, tetapi juga pembaruan teknologi SketchUp dalam 3–4 tahun terakhir. “SketchUp kini tidak hanya digunakan untuk initial design, tetapi juga menjadi alat komunikasi efektif antara arsitek, desainer, kontraktor, dan subkontraktor,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya SketchUp Fest Bali 2025, diharapkan makin banyak talenta lokal yang mampu bersaing di kancah global melalui pemanfaatan teknologi digital dan inovasi desain berbasis 3D, sekaligus memperkuat ekosistem industri kreatif yang adaptif, produktif, dan berkelanjutan.
Industri kreatif memiliki potensi besar dalam mendorong ekspor nasional, terutama dari subsektor fesyen, kriya, dan kuliner. Pada semester I 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia mencapai USD12,36 miliar atau meningkat 4,46 persen dibanding periode sebelumnya.
Secara global, ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Nilai tambah ekonomi kreatif dunia pada 2024 diproyeksikan mencapai Rp1.347 triliun. Negara tujuan utama ekspor industri kreatif Indonesia mencakup Amerika Serikat, Swiss, dan Jepang. *** (Kemenperin.go.id)