ZONAINDUSTRI.COM | Kawasan industri terus menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Tidak hanya menyediakan infrastruktur industri, kawasan ini juga berperan sebagai katalis investasi, penciptaan lapangan kerja, serta pemerataan pembangunan di berbagai daerah. Keberhasilan pengembangan kawasan industri di Indonesia turut ditopang oleh peran aktif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) sebagai wadah para pengelola kawasan industri.
“HKI telah menjadi mitra penting pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan implementasi pengembangan kawasan industri yang berdaya saing, serta memberikan kontribusi positif terhadap kinerja sektor industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam penutupan Musyawarah Nasional IX HKI, di Jakarta, Rabu (18/6).
Menperin mengapresiasi penyelenggaraan Munas IX HKI sebagai momentum strategis untuk memperkuat peran kawasan industri dalam pembangunan nasional, di tengah dinamika global dan tingginya tuntutan daya saing.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh anggota HKI atas suksesnya Munas IX, dan khususnya kepada Ketua Umum HKI terpilih periode 2025–2029. Semoga HKI terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri yang inklusif dan berdaya saing,” ungkapnya.
Munas ini juga menandai estafet kepemimpinan dari Sanny Iskandar (Ketua Umum HKI periode 2021–2025) kepada Akhmad Ma’ruf Maulana sebagai Ketua Umum HKI periode 2025–2029.
Dalam sambutannya, Sanny menyampaikan harapan agar HKI dapat terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam menghadapi tantangan industri, seperti keterbatasan infrastruktur, kebutuhan lahan, dan transisi menuju energi bersih. “Kawasan industri adalah perpanjangan tangan pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan industri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum HKI terpilih, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyatakan komitmennya untuk menjadikan HKI lebih proaktif dalam menyuarakan aspirasi anggota serta mendorong kebijakan yang kondusif.
“Ke depan, kami akan lebih agresif menjalin kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian/lembaga maupun investor, agar kawasan industri siap menjawab tantangan masa depan,” tegasnya.
Saat ini, terdapat 170 kawasan industri yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan tingkat okupansi mencapai 58,39 persen. Dalam lima tahun terakhir, telah bertambah 52 kawasan industri baru, menunjukkan kawasan industri tetap menjadi destinasi utama investasi, baik domestik maupun asing.
Meski demikian, tantangan masih membayangi, mulai dari percepatan perizinan, konektivitas infrastruktur, hingga penyediaan energi hijau yang kompetitif. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tengah memfinalisasi sejumlah regulasi turunan dari PP No. 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri, termasuk Peraturan Menteri Perindustrian mengenai standar dan akreditasi kawasan industri.
Selama dua hari pelaksanaan Munas IX, para peserta aktif berdiskusi dalam sidang komisi dan dialog nasional yang membahas topik strategis, seperti daya saing investasi manufaktur, ketersediaan energi, serta sinergi tata ruang dan pertanahan. Kegiatan ini dihadiri oleh pemangku kepentingan dari pemerintah, pengelola kawasan industri, hingga investor asing dari Korea, Amerika Serikat, dan Tiongkok.
HKI diharapkan terus menjadi wadah kolaboratif yang menyatukan kepentingan nasional dan pelaku usaha industri. Dengan kepemimpinan baru dan semangat pembaruan, organisasi ini siap menjawab tantangan zaman serta mengoptimalkan peran kawasan industri dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Sekali lagi, saya ucapkan selamat atas terselenggaranya Munas IX HKI. Semoga HKI semakin maju dan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat struktur industri nasional,” tutup Agus.
(Kemenperin.go.id)