ZONAINDUSTRI.COM | Industri otomotif terus memainkan peran strategis dalam menopang perekonomian nasional. Selain mendukung sektor hulu seperti logam, elektronik, dan karet, industri ini juga memberikan kontribusi signifikan ke sektor hilir seperti perdagangan, transportasi, dan logistik.
“Industri otomotif merupakan salah satu pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih, Indonesia memiliki potensi sebagai pasar kendaraan bermotor terbesar di Asia Tenggara,” ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam peluncuran Suzuki Fronx di Jakarta, Rabu (28/5).
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor kendaraan bermotor memiliki forward linkage sebesar 0,835 dan backward linkage sebesar 0,975—angka yang menandakan keterkaitan kuat terhadap sektor lain. Namun, sepanjang 2024 terjadi penurunan penjualan kendaraan bermotor, yang berdampak pada hilangnya potensi nilai linkage sebesar Rp10 triliun (Rp5,4 triliun pada sektor hulu dan Rp4,6 triliun pada sektor hilir).
Dukungan Pemerintah dan Transisi Ramah Lingkungan
Untuk mengatasi penurunan tersebut, pemerintah terus mendorong pemberian insentif pajak, perluasan pasar ekspor, serta inovasi teknologi kendaraan. Selain itu, peningkatan kualitas SDM dan dukungan regulasi dinilai penting untuk memperkuat daya saing industri otomotif nasional.
“Pemerintah juga berkomitmen mendukung pengembangan kendaraan rendah emisi karbon sebagai langkah menuju ekonomi hijau dan pengurangan emisi gas rumah kaca,” lanjut Faisol.
Suzuki Fronx, Inovasi Mild Hybrid Terbaru
Dalam kesempatan yang sama, Wamenperin menyampaikan apresiasi kepada PT Suzuki Indomobil Motor atas peluncuran Suzuki Fronx, mobil mild hybrid terbaru dari Suzuki yang diproduksi secara lokal di Cikarang, Bekasi.
“Peluncuran Fronx menunjukkan kepercayaan global terhadap kekuatan industri otomotif Indonesia. Kami berharap kendaraan ini tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga menjadi andalan ekspor,” ungkap Faisol.
Suzuki Fronx melanjutkan kesuksesan lini kendaraan ramah lingkungan Suzuki sebelumnya seperti Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid. Kehadirannya juga diproyeksikan memperkuat posisi Suzuki sebagai pemain utama dalam peta otomotif nasional dan global.
Target Pasar dan Kinerja Produksi
Presiden Direktur Suzuki Indomobil Motor dan Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, mengatakan peluncuran Fronx merupakan langkah strategis penting dalam bisnis Suzuki. “Fronx bukan hanya produk baru, tapi pilar baru kami di pasar Indonesia. Kami menargetkan penjualan 2.000 unit per bulan,” ujarnya.
Tahun 2024, Suzuki mencatatkan produksi 73 ribu unit dan penjualan 65 ribu unit kendaraan, menjadikannya salah satu dari lima besar pabrikan otomotif di Indonesia. Dengan peluncuran Fronx, Suzuki berharap dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan posisi strategisnya di tengah dinamika pasar otomotif global.
(Kemenperin.go.id)