JAKARTA | ZONAINDUSTRI.COM | Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait Sinergi Program Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan dengan Pendidikan Dasar dan Menengah. Penandatanganan berlangsung di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Langkah ini menjadi awal penyelarasan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri melalui skema school to work transition, yang bertujuan memperkuat kesiapan lulusan SMA dan SMK dalam memasuki dunia kerja.
“Inisiatif ini bertujuan menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja agar lulusan SMA dan SMK lebih siap menghadapi tantangan industri,” kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.
Menurut Yassierli, tantangan utama saat ini adalah memastikan lulusan benar-benar siap kerja. Kemnaker pun tengah merancang program transisi pendidikan-ke-kerja yang relevan dengan perkembangan teknologi, terutama di bidang digital dan IT.
“Ini sejalan dengan upaya membekali lulusan dengan kompetensi future jobs. Kami berharap angka pengangguran lulusan SMA/SMK dapat ditekan melalui penyelarasan dengan pendidikan vokasi,” ujarnya.
SMK Gandeng BPVP untuk Pelatihan Industri
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan, kerja sama ini akan meningkatkan kualitas pelatihan vokasi, khususnya bagi siswa SMK, melalui keterlibatan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) milik Kemnaker.
“Kami ingin memastikan lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Melalui pelatihan di BPVP, siswa akan lebih siap masuk dunia kerja,” kata Abdul Mu’ti.
Ia menambahkan, pelatihan ini tidak hanya mengasah keahlian praktis, tetapi juga memberikan sertifikasi kompetensi. Sertifikat ini akan menjadi nilai tambah bagi lulusan untuk bersaing di pasar tenaga kerja atau membuka usaha mandiri.
“Kami berharap kerja sama ini jadi langkah nyata dalam menciptakan lulusan yang adaptif, kompeten, dan produktif,” tutupnya. ( kemanker.go.id )