ZONAINDUSTRI.COM – Pemerintah Indonesia menargetkan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Uni Eropa pada tahun 2026.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, usai selesainya putaran terbaru negosiasi antara kedua belah pihak.
“Perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa telah berlangsung selama kurang lebih sembilan tahun. Saat ini, kami berupaya agar perjanjian tersebut dapat ditandatangani dan diratifikasi pada tahun 2025, sehingga dapat mulai berlaku pada akhir 2026 atau awal 2027,” ujar Djatmiko dikutip reuters.com, Jumat (14/6).
Dalam perjanjian tersebut, Uni Eropa berkomitmen untuk memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk unggulan Indonesia, antara lain minyak kelapa sawit, tekstil, alas kaki, dan produk perikanan.
Meski demikian, Djatmiko mengakui bahwa isu keberlanjutan menjadi salah satu tantangan utama dalam proses perundingan.
Indonesia dan Uni Eropa sebelumnya berbeda pandangan terkait kebijakan baru Uni Eropa yang lebih ketat terhadap produk yang diduga terkait deforestasi, yang dapat berdampak langsung pada ekspor minyak sawit Indonesia.
“Sebagai bagian dari komitmen bersama, Indonesia juga akan membuka akses pasar yang lebih luas untuk produk-produk pertanian dan manufaktur dari Uni Eropa,” tambahnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, menyatakan bahwa proses negosiasi masih berlangsung dan belum dapat dipastikan kapan akan rampung, mengingat substansi perjanjian yang masih dibahas secara mendalam.
“Substansi akan menentukan waktu penyelesaian perjanjian,” ujar Chaibi.
Berdasarkan data internal Kementerian Perdagangan, perjanjian ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar 5,4 persen.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai angka tersebut masih konservatif.
“Kami optimistis ekspor dapat meningkat hingga 50 persen dalam waktu tiga tahun setelah perjanjian mulai berlaku,” ungkap Airlangga.
Data resmi mencatat bahwa pada tahun 2023, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa mencapai 17,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan nilai impor dari Uni Eropa sebesar 12,8 miliar dolar AS.
Sementara itu, pada tahun 2024, total investasi Uni Eropa di Indonesia tercatat sebesar 1,1 miliar dolar AS, turun lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penyunting: Zein AF