ZONAINDUSTRI.COM – Benzena pertama kali ditemukan pada awal abad ke-19 oleh ilmuwan Inggris, Michael Faraday, pada tahun 1825. Ia mengisolasi senyawa ini dari gas yang dihasilkan oleh pencahayaan minyak. Namun, struktur kimia benzena yang unik baru berhasil dijelaskan oleh ilmuwan Jerman, Friedrich August Kekulé, pada tahun 1865, yang menggambarkannya sebagai cincin heksagonal beratom karbon dengan ikatan bergantian tunggal dan rangkap. Penemuan ini menjadi landasan penting dalam kimia organik modern.
Dalam perkembangannya, benzena digunakan secara luas dalam berbagai industri. Senyawa ini menjadi bahan baku penting dalam produksi plastik, karet sintetis, pelarut industri, deterjen, serta zat pewarna. Dalam industri otomotif, benzena juga digunakan sebagai aditif bahan bakar untuk meningkatkan performa mesin. Selain itu, industri kimia memanfaatkan benzena sebagai prekursor dalam pembuatan berbagai senyawa kimia lainnya, termasuk styrene, phenol, dan aniline.
Namun, seiring meningkatnya penggunaan benzena, para ilmuwan mulai menemukan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia. Paparan benzena yang berkepanjangan diketahui dapat menyebabkan berbagai gangguan, terutama pada sistem darah. Salah satu temuan paling serius adalah sifat karsinogenik benzena, yang dapat menyebabkan leukemia, terutama leukemia mieloid akut (AML). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan benzena sebagai zat karsinogenik bagi manusia.
Oleh karena itu, penting bagi pekerja yang berada di lingkungan kerja dengan risiko paparan benzena untuk menjalani program kesehatan kerja yang komprehensif. Program ini mencakup monitoring kadar benzena di udara kerja, di tubuh pekerja, penggunaan alat pelindung diri (APD), pemeriksaan kesehatan berkala, serta edukasi mengenai bahaya dan pencegahan paparan benzena. Dengan upaya ini, risiko terhadap kesehatan pekerja dapat diminimalkan, sekaligus memastikan keberlangsungan industri yang aman dan bertanggung jawab.
Benzena: Bahan Bakar Kemajuan yang Bisa Membunuh Diam-Diam
Catatan Redaksi: Artikel ini dipublikasikan secara otomatis dan dapat mengalami pembaruan.