“Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat”_* – Mohammad Hatta
Pemerintahan Presiden Prabowo sudah berjalan lebih 9 (sembilan) bulan per 16 Agustus 2025. Menuju 2029, Presiden Prabowo masih punya banyak waktu untuk melakukan perbaikan dan perubahan negeri ini menjadi jauh lebih baik dibanding Pemerintahan2 sebelumnya.
Sebagai Presiden yang didukung oleh Mayoritas Rakyat (58,6% suara), Prabowo punya daya dukung besar dan memiliki jalan lebar untuk mewujudkan janji2 kampanye yang secara umum memperlihatkan niat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Jargon “Omon-omon” yang selalu disuarakan oleh Prabowo disaat debat Capres tahun 2024 kepada lawan politiknya, harus ditunjukkan sebagai hal yang bukan cuma sekedar retorika politik. Prabowo, dengan segala kelebihan dan kekurangan sebagai Pemimpin yang nota bene manusia yang bersifat khilafiyah, harus konsisten dan berkomitmen untuk merealisasikan di masa pemerintahannya sebagai bentuk amanah dan janji2 serta aspirasi rakyat.
Jika kita “flashback” karir politik Prabowo Subianto untuk menjadi Pemimpin Nasional, dimulai saat dirinya mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden Indonesia dari Partai Golkar pada konvensi Capres Golkar tahun 2004. Meskipun lolos, pada akhirnya Prabowo kalah suara oleh Wiranto.
Prabowo tidak patah semangat. Dia kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2009. Namun Prabowo menjadi calon Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Pasangan Megawati-Prabowo tidak berhasil memenangkan pemilihan tersebut.
Tidak menyerah dan terus konsisten dengan ambisi luar biasanya, Prabowo Subianto kembali mencoba peruntungan sebagai calon Presiden pada pemilihan Presiden tahun 2014. Ia kali ini berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai Calon Wakil Presiden. Meskipun mendapatkan dukungan yang kuat, pasangan Prabowo-Hatta kembali kalah, dan Joko Widodo terpilih sebagai Presiden.
Pada pencalonan keempat, kegigihan Prabowo terus berlanjut. Pada pemilihan Presiden tahun 2019, ia kembali mencalonkan diri sebagai capres, kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden. Prabowo-Sandi mendapatkan dukungan yang signifikan, namun kembali kalah dan Joko Widodo terpilih untuk periode kedua.
Akhirnya, pada tahun 2024 cita2 besar Prabowo terwujud! Terlepas dari kontroversi kemenangannya sebagai Presiden yang didukung oleh Presiden Petahana Jokowi saat itu, Prabowo terpilih menjadi Presiden periode 2024 – 2029 bersama Gibran Sebagai Wapresnya.
Perjalanan karier politik Prabowo Subianto menunjukkan tekad dan keteguhan dalam menghadapi setiap pemilihan Presiden. Tak mau menyerah sampai titik darah penghabisan sebagai jargon prajurit, menjadi salah satu filosofi perjuangan Prabowo untuk meraih cita2 besarnya.
Melihat perjalanan panjang perjuangan Prabowo menggapai puncak kekuasaan sebagai Presiden RI sebagaimana dijelaskan diatas, kita tentu banyak berharap agar Prabowo melakukan perubahan besar dan perbaikan signifikan di segala lini kehidupan dan denyut nadi negeri tercinta ini.
Dengan waktu pengabdian yang masih 4 (empat) tahun lagi menju akhir masa jabatan periode 5 (lima) tahun, mampukah Prabowo dengan “kabinet gemuknya” menjadikan kembali Indonesia sebagai “Macan Asia” yang dihormati, disegani dan berdaulat di level Asia?
Apa kado dan pesan terbaik yang bisa kita berikan kepada Pemerintahan Prabowo dalam memperingati HUT RI ke 80 pada 17 Agustus 2025 mendatang?
NILAI-NILAI “K5”
Untuk memotivasi Presiden Prabowo dan Jajaran Pemerintahannya dalam meraih keberhasilan sesuai harapan dan target yag diinginkan, Penulis mengusulkan konsep “K5” sebagai acuan dan nilai-nilai strategis.
Tepatnya, nilai2 “K5” ini kembali mengingatkan Presiden Prabowo yang menerima mandat mayoritas rakyat pada Pilpres 2024 lalu, untuk selalu “on track” dalam menjalankan Pemerintahan dan mengelola segenap sumber daya nusantara ini.
Mari kita ulas satu per satu:
1. Kejujuran
2. Keberanian
3. Kemandirian
4. Keadilan
5. Kedaulatan
1. Kejujuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur berarti lurus hati, tidak curang, dan tidak berbohong.
Kejujuran juga mencakup ketulusan hati dan kelurusan hati. Seseorang yang jujur akan berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan, tanpa menutupi atau melebih-lebihkan.
Lebih detail, KBBI mendefinisikan jujur sebagai:
Lurus hati:
Tidak berbelit-belit, tidak curang, dan tidak ada niat buruk dalam hati.
Tidak berbohong: Mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan, tidak menyembunyikan atau mengubah fakta.
Tidak curang: Tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan atau kesepakatan, mengikuti aturan yang berlaku.
Tulus dan ikhlas: Melakukan sesuatu dengan hati yang bersih, tanpa pamrih atau niat buruk.
Jadi, kejujuran dalam KBBI mencakup aspek-aspek perilaku dan sikap yang berkaitan dengan kebenaran, ketulusan, dan ketiadaan niat curang dalam perkataan maupun tindakan.
Kita butuh Pemimpin jujur yang tulus dan ikhlas dalam mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara. Pemimpin adalah teladan! Apapun yang dilakukan oleh Pemimpin, selalu diperhatikan dan dijadikan acuan rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan tugas terberat Pemimpin bukan menjalankan tugas dan pekerjaan, namun menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat untuk menjalankan Pemerintahan, agar selalu berfokus kepada perbaikan dan kebaikan segenap rakyat dan tanah tumpah negara Indonesia.
2. Keberanian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keberanian adalah keadaan berani; kegagahan. Secara lebih luas, keberanian bisa diartikan sebagai sifat yang ditandai dengan memiliki hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, atau situasi yang menakutkan. Keberanian juga bisa berarti tidak takut atau gentar.
Dengan memiliki latar belakang mantan Prajurit TNI, nilai2 keberanian tak diragukan lagi untuk Presiden Prabowo. Keberanian yang tulus ikhlas & terukur dalam membuat keputusan2 serta kebijakan2 yang berpihak kepada kepentingan rakyat, bangsa dan negara, adalah sebuah “conditio sine qua non” bagi seorang Presiden. Selain itu, Presiden juga harus berani melawan intervensi2 pihak2 tertentu yang bisa mengganggu kestabilan keamanan, ekonomi dan pertahanan negara. Kepentingan rakyat banyak adalah sebuah keharusan, disaat gempuran dan campur tangan kepentingan2 sekelompok kecil orang.
3. Kemandirian
Menurut KBBI, “kemandirian” berarti keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Secara lebih luas, kemandirian juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
Jika kita adopsi kedalam strategi kebangsaan, kemandirian bermakna ketidaktergantungan kepada pihak luar. Anak2 bangsa harus mampu dan bisa menggali, berkreasi dan berinovasi dalam mengoptimalisasi sumber daya yang ada di negeri ini secara maksimal, dengan meminimalisir ketergantungan terhadap luar negeri.
Kita punya jumlah SDM yang sangat besar, SDA yang sangat potensial, namun belum terberdayakan secara optimal dan maksimal untuk kebaikan dan kesejahtaraan bangsa sebaik-baiknya.
4. Keadilan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keadilan adalah sifat, perbuatan, atau perlakuan yang adil. Kata “adil” sendiri berarti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang.
Nilai2 “Keadilan” bersamayam pada 2 (dua) sila dari dasar negara Pancasila. Adil dan beradab pada sila kedua Pancasila, memberikan makna fokus pada penegakkan dan kebersihan kepada kebenaran dan moralitas.
Sementara untuk kata “Keadilan” yang kedua, berada pada sila kelima Pancasila, dimana fokus “keadilan” kepada distribusi kesejahteraan yang lebih merata untuk seluruh rakyat Indonesia. Ketimpangan ekonomi dan sosial masih menjadi PR besar Pemerintah dan bangsa Indonesia sampai saat ini.
5. Kedaulatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya. Secara sederhana, kedaulatan berarti kekuasaan penuh dan tidak terbatas yang dimiliki oleh suatu entitas, baik itu negara, pemerintahan, atau bahkan individu dalam konteks tertentu.
Dalam KBBI, kata “daulat” sendiri memiliki arti kekuasaan atau pemerintahan. Oleh karena itu, kedaulatan merujuk pada keadaan atau sifat memiliki kekuasaan tertinggi.
Indonesia berdaulat secara penuh atas seluruh wilayah dan sumber daya yang ada di negeri nusantara ini. Kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat! Kedaulatan itu dimandatkan oleh rakyat kepada Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Jika mengacu kepada Konstitusi negara, kekuasaan dan kewenangan Presiden RI sangat besar. Tidak saja memiliki kekuasaan tertinggi atas Pemerintahan Negara, namun juga berkuasa penuh untuk memberikan abolisi, grasi, amnesti & rehabilitasi sebagai hak prerogatif yang diatur jelas UUD 1945.
Presiden juga sebagai Panglima tertinggi angkatan bersenjata yang bisa memerintahkan perang dengan negara lain untuk membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa. Presiden membuat perjanjian dengan negara2 lain, dstnya.
Semoga nilai2 “K5” diatas, makin memperkuat ambisi pengabdian, loyalitas, nasionalisme dan komitmen Presiden Prabowo bersama jajarannya untuk mewujudkan ASTACITA untuk INDONESIA HEBAT, MAJU, SEJAHTERA, ADIK & MAKMUR MENUJU 2045! Aaamien ya robbal al amien.
Bekasi, 16 Agustus 2025.
Dr. Yosminaldi, SH.MM (Pemerhati Politik, Hukum & Demokrasi)